KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami
tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini berisikan tentang evaluasi peluang usaha baru. Kami menyadari
bahwa makalah
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada ibu dosen Qurratul
A’yun Nailufarh, SE., M.E.I mata kuliah “kewirausahaan” sebagai dosen yang
telah membimbing kami agar dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun karya
tulis ilmiah yang baik dan sesuai kaidah.
Semoga makalah ini
dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah
ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari
pembaca yang membangun. Terima kasih.
Surabaya,24
Oktober 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………… i
DAFTAR ISI ................................................................ ii
RINGKASAN ………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang ………………………………………... 1
1.2 Tujuan ……………………………………….. 1
1.3 Mamfaat ………………………………………. 1
BAB II KAJIAN TEORI ………………………………………….. 2
BAB III PEMBAHASAN …………………………………………. 3
3.1 Pengertian
Evaluasi Usaha ………………………..……… 3
3.2
Menemukan
Peluang Usaha ………………………………. 3
3.3
Formulasi Peluang Usaha …………..………………….. 4
3.4
Pendekatan Menkanemukan Peluang Usaha…………………….. 5
3.5
Penetapan Kelayakan Usaha Baru ………………. 5
3.6
Analisa Kelayakan Teknis ………………………………. 6
3.7
Penilaian Peluang Pasar …………………………….………… 7
3.8
Analisa Kelayakan Finansial…………………………………….. 9
3.9
Penilaian Kemampuan Organisasional ………………….…… 10
3.10
Analisa Persaingan ………………………………………….. 10
BAB IV PENUTUP ……………………………………………. 12
4.1
Kesimpulan …………………………………………… 12
3.2 Saran …………………………………………… 12
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………….. 13
RINGKASAN
Evaluasi Usaha adalah Suatu
aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu usaha bisnis. Evaluasi usaha
prinsip dasar utamanya adalah membandingkan rencana usaha yang telah dibuat
sebelum kegiatan dimulai dengan apa yang telah dicapai pada akhir masa
produksi. Dan
mempunyai tujuan
a.
Untuk
mengetahui formulasi peuang usaha
b.
Untuk
mengetahui pendekatan menemukan peluang usaha
c.
Untuk
mengetahui penetapan kelayakan usaha baru
d.
Untuk
mengetahui analisa kelayakan teknis dan penilaian peluang usaha, dll.
Manfaat
Dapat memahami formulasi peuang usaha, pendekatan menemukan
peluang usaha, penetapan kelayakan usaha baru, analisa kelayakan teknis dan
penilaian peluang usaha, dll.
MEHRENS & LELMAN, 1978. Evaluasi adalah suatu proses
dalam merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat
diperlukan untuk membuat alternatif – alternatif keputusan.
Hj. SAMINEM, SKM Evaluasi adalah
seperangkat tindakan yang saling berhubungan untuk mengukur pelaksanaan dan
berdasarkan pada tujuan dan kriteria.
Jadi
kesimpulannya adalah Lakukan Evaluasi Usaha sebelum Usaha berada dalam titik
yang mengkhawatirkan, sedini mungkin evaluasi dapat dilakukan maka ini
merupakan tindakan mencegah dari kegagalan usaha.
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Evaluasi Usaha adalah Suatu
aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu usaha bisnis. Evaluasi usaha
prinsip dasar utamanya adalah membandingkan rencana usaha yang telah dibuat
sebelum kegiatan dimulai dengan apa yang telah dicapai pada akhir masa
produksi.
Suatu usaha
dikatakan berhasil apabilausaha tersebut dapat
memenuhi kewajiban membayar bunga modal, alat - alat luar yang
digunakan, upah tenaga kerja luar serta sarana produksi yang
lain dan termasuk kewajiban pada pihak ketiga.
Bagi pelaku usaha baik itu Usaha Kecil, Usaha Mikro atau Usaha menengah
mengalami kemandegan dalam sebuah usaha tentu merupakan sesuatu yang tidak
diinginkan dan tidak dikehendaki. Tentu setiap orang menginginkan selalu
mengalami kemajuan Usaha dari waktu ke waktu. Akan tetapi kemandegan dan
stagnasi usaha terkadang menjadi sesuatu hal yang tidak bisa dihindarkan,
bahkan terkadang harus mundur beberapa tahap. Banyak hal yang bisa mempengaruhi
kondisi usaha kita, pasar yang mulai lesu, persaingan yang makin ketat,
produktifitas menurun, biaya produksi yang meningkat dan lain-lain. Bagaimana
agar usaha selalu mengalami kemajuan, atau paling tidak tidak surut ke
belakang? Setelah rencana bisnis yang kita buat dengan baik apakah sudah
cukup? tentu tidak kita perlu melakukan evaluasi dan monitoring usaha. Kuci
untuk menuju sukses usaha adalah melakukan evaluasi terhadap usaha yang sudah
dilaksanakan.
1.2 Tujuan
Untuk
mengetahui formulasi peuang usaha
Untuk
mengetahui pendekatan menemukan peluang usaha
Untuk
mengetahui penetapan kelayakan usaha baru
Untuk
mengetahui analisa kelayakan teknis dan penilaian peluang usaha, dll.
1.3 Manfaat
Dapat
memahami formulasi peuang usaha, pendekatan menemukan peluang usaha, penetapan
kelayakan usaha baru, analisa kelayakan teknis dan penilaian peluang usaha,
dll.
BAB
II
KAJIAN
TEORI
MEHRENS & LELMAN, 1978. Evaluasi adalah suatu proses
dalam merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat
diperlukan untuk membuat alternatif – alternatif keputusan.
Hj. SAMINEM, SKM Evaluasi adalah
seperangkat tindakan yang saling berhubungan untuk mengukur pelaksanaan dan
berdasarkan pada tujuan dan kriteria
ENDANG SRI ASTUTI & RESMININGSIH Evaluasi merupakan
pemikiran kritis terhadap keberhasilan dan kekurangan dalam sebuah program
pengembangan diri yang telah dilakukan seseorang.
Jadi menurut kami evaluasi adalah perbandingan kita untuk
mengambil keputusan apa tidak. Misalnya melanjutkan usaha yang kita bangun apa
menghentikan usaha tersebut.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Pengertian Evaluasi Usaha
MEHRENS & LELMAN, 1978. Evaluasi adalah suatu proses
dalam merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat
diperlukan untuk membuat alternatif – alternatif keputusan.
Hj. SAMINEM, SKM Evaluasi adalah
seperangkat tindakan yang saling berhubungan untuk mengukur pelaksanaan dan
berdasarkan pada tujuan dan kriteria
ENDANG SRI ASTUTI & RESMININGSIH Evaluasi merupakan
pemikiran kritis terhadap keberhasilan dan kekurangan dalam sebuah program
pengembangan diri yang telah dilakukan seseorang.
Jadi menurut kami evaluasi adalah perbandingan kita untuk
mengambil keputusan apa tidak. Misalnya melanjutkan usaha yang kita bangun apa
menghentikan usaha tersebut.
a.
Pentingnya
evaluasi usaha
·
Mengetahui Posisi Usaha Anda. 50%
·
Mengambil langkah Perbaikan/ Pengembangan Usaha 16%
·
Mengetahui Kemajuan Usaha anda.24%
·
Target Usaha anda Selanjutnya. 10%
3.2
Menemukan Peluang Usaha
Peluang usaha bersumber dari adanya kebutuhan dari individu atau
masyarakat. Oleh karena itu jika ingin mulai mewujudkan berwirausaha, hendaknya
terlebih dahulu menjawab pertanyaan” “Apakah yang menjadi kebutuhan
masyarakat atau kebanyakan anggota masyarakat saat ini atau di masa
yang akan datang?”. Untuk memahami kebutuhan masyarakat diperlukan suatu
diagnosa terhadap lingkungan usaha secara keseluruhan, yang meliputi faktor
ekonomi, politik, pasar, persaingan, pemasok, teknologi, sosial dan geografi.
Lingkungan usaha senantiasa berubah setiap saat, bahkan perubahan-nya cukup
pesat dan seiring dengan itu terjadi pula perubahan kebutuhan masyarakat. Untuk
menemukan peluang usaha yang prospektif seharusnya kita sebagai wirausahawan
senantiasa mencari informasi yang terkait dengan perubahan lingkungan dan
kebutuhan masyarakat. Sumber informasi dapat diperoleh dari instansi/lembaga
pemerintah, media massa, pasar atau mungkin melalui wawancara dengan konsumen.
Jadi, peluang senantiasa ada karena perubahan-perubahan terus berlangsung baik
di tingkat individu, maupun ditingkat masyarakat. Kemampuan kita melihat
peluang sangat tergantung dari informasi yang kita peroleh tentang faktor
lingkungan usaha.
3.3 Formulasi Peluang Usaha
Formulasi adalah bentuk penyederhanaan situasi nyata menjadi
bentuk matematis, formulasi memiliki 5 tahap implementasi sebagai berikut :
- Tahap I; Pengumpulan dan Analisis Keterangan Strategis. Adalah tugas para eksekutif organisasi untuk dapat menilai kecenderungan-kecenderungan yang terjasi pada saat ini dan yang akan datang baik dari segi eksternalnya (pasar, persaingan, teknologi, regulasi, dan keadaan ekonomi) maupun segi internalnya (nilai organisasi, keunggulan dan kemampuan, hasil produkdan pasar,dan kebijakan strategis yang lalu)
- Tahap II; Formulasi Strategi. Tim ini pulalah harus memeriksa beberapa masa depan alternatif dan menyeleksinya serta menciptakan profil atau visi strategis yang berfokuskan pada ke sembilan pertanyaan tersebut. Kekuatan formulasi sangat tergantung pada kekuatan proses yang dilalui atau yang dialami oleh tim dalam membuat keputusan.
- Tahap III; Perencanaan Proyek Induk Strategis. Dengan menggunakan metode management proyek yang canggih dan benar dimana rencana disusun, dijelaskan, diprioritaskan, ditahap-tahapkan, dijadwalkan, disumberdayakan dan diimplementasikan serta dipantau (diawasi), maka proyek-proyek tersebut dapat dioptimalkan dalam suatu portofolio.
- Tahap IV; Implementasi Strategi. Tahap ini adalah tahap pelaksanaan (implementasi) yang mana kualitas suatu proyek sangat diharuskan. Untuk itu dibutuhkan suatu sistem komunikasi yang handal, cepat dan akurat yang dimulai dari tingkat rendah (lower management) hingga ke tingkat yang tinggi (top management).
- Tahap V; Pemantauan, Peninjauan dan Pembaharuan Strategi. Di tahap ini dibutuhkan indikator internal (kemajuan di bidang tujuan dan langkah strategis, kemajuan proyek) maupun indikator eksternal (validitas asumsi dasar yang menjadi penciptaan visi). Umpan balik (feedback) dari berbagai sumber kegiatan baik untuk jangka pendek, menengah maupun panjang harus dioptimalkan secara terus menerus.
Berbagai buku mendefinisikan manajemen strategi dengan
kata-kata yang berbeda. Diantaranya, menurut Haidari Nawawi (2003), manajemen
strategi merupakan perencanaan strategi yang berorientasi pada jangkauan masa
depan yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan
tertinggi (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan
organisasi berinteraksi secara efektif (disebut misi), dalam usaha menghasilkan
sesuatu (perencanaan operaional untuk menghasilkan barang dan/atau jasa serta
pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian
tujuan (disebut tujuan strategis) dan berbagai sasaran organisasi.
3.4 Pendekatan Menemukan Peluang Usaha
a. Pendekatan in-side-out (dari
dalam ke luar) bahwa keberhasilan akan dapat diraih dengan memenuhi kebutuhan
yang ada saat ini.
b. Pendekatan out-side-in (dari
luar ke dalam) bahwa keberhasilan akan dapat diraih dengan menciptakan
kebutuhan
3.5 Penetapan Kelayakan Usaha Baru
Hakikat dari analisis kelayakan usaha baru adalah menemukan jawabantentang apakah peluang usaha baik yang berupa produk baru atau jasa dapat dijual, berapa biaya yang dikeluarkan serta mampukah produk atau jasa tersebut mampu memperoleh laba, Banyak dana telah dikeluarkan didalam memulai usaha baru dan juga yang mengalami kebangkrutan dalam satu atau dua tahun. Salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan usaha baru adalah kendali wirausahawan .
Alasan utama kegagalan usaha baru adalah :
a. Pengetahuan pasar yang tidak memadai
b. Kinerja produk yang salah
c. Usaha pemasaran dan penjualan yang tidak efektif
d. Tidak disadarinya tekanan persaingan
e. Keusangan produk yang terlalu cepat
f. Waktu memulai usaha baru yang tidak tepat
g. Kapitalisasi yang tidak memadai, pengeluaran operasi yang tidak diprediksi, investasi yang berlebih-lebihan pada asset tetap, dan kesulitan keuangan yang berkaitan.
a. Pengetahuan pasar yang tidak memadai
b. Kinerja produk yang salah
c. Usaha pemasaran dan penjualan yang tidak efektif
d. Tidak disadarinya tekanan persaingan
e. Keusangan produk yang terlalu cepat
f. Waktu memulai usaha baru yang tidak tepat
g. Kapitalisasi yang tidak memadai, pengeluaran operasi yang tidak diprediksi, investasi yang berlebih-lebihan pada asset tetap, dan kesulitan keuangan yang berkaitan.
3.6
Analisa Kelayakan Teknis
Sebelum peluang usaha baru di
implementasikan, dilihat dari aspek teknis perlu dilakukan analisis. Dalam
melaksanakan analisis kelayakan teknis ada 2 langkah yang
harus dilakukan yaitu :
1. Identifikasi spesifikasi teknis penting
harus dilakukan yaitu :
1. Identifikasi spesifikasi teknis penting
Sebuah peluang usaha baru harus
memiliki persyaratan teknis yang antara lain: daya tarik penampilan produk,
produk mudah di modifikasi sesuai dengan perubahan teknologi, permintaan
konsumen dan perkembangan pesaing, daya tahan dari bahan baku produk, mudah diproduksi,
dan biaya rendah.
Persyaratan teknis yang paling penting adalah :
a. Disain fungsional dari produk dan daya tarik penampilannya
b. Fleksibilitas, memungkinkan adanya modifikasi ciri luar dari produk untuk memenuhi permintaan konsumen atau perubahan teknologi dan persaingan
c. Daya tahan bahan baku produk
d. Bisa diandalkan
e. Keamanan produk
f. Daya guna yang bisa diterima
g. Kemudahan dan biaya pemeliharaan yang rendah
h. Standarisasi melalui dihilangkannya suku cadang yang tidak perlu
i. Kemudahan untuk diproduksi, dan diproses
j. Kemudahan untuk ditangani
Persyaratan teknis yang paling penting adalah :
a. Disain fungsional dari produk dan daya tarik penampilannya
b. Fleksibilitas, memungkinkan adanya modifikasi ciri luar dari produk untuk memenuhi permintaan konsumen atau perubahan teknologi dan persaingan
c. Daya tahan bahan baku produk
d. Bisa diandalkan
e. Keamanan produk
f. Daya guna yang bisa diterima
g. Kemudahan dan biaya pemeliharaan yang rendah
h. Standarisasi melalui dihilangkannya suku cadang yang tidak perlu
i. Kemudahan untuk diproduksi, dan diproses
j. Kemudahan untuk ditangani
2. Uji coba produk atau jasa untuk menemukan apakah ia
memenuhi spesifikasi kinerja
Setelah produk dianalisis secara
teknis perlu dilakukan uji coba produk dalam rangka untuk memperoleh jaminan
bahwa produk atau jasa tersebut dapat memenuhi permintaan konsumen.
Pengembangan dan Uji Coba Produk
Pengembangan dan uji coba produk
termasuk juga studi rekayasa, uji laboratorium, evaluasi bahan baku alternatif,
dan fabrikasi model dan prototip untuk uji lapangan. Untuk setiap tahap
pengujian hasil negatif dan positif harus ditimbang dan dilakukan penyesuaian
yang perlu.
3.7 Penilaian Peluang Usaha
para wirausahawan selalu membutuhkan
informasi dan pengetahuan tentang pasar. Tujuan dari pemasaran adalah memenuhi
permintaan pelanggan. Tujuan dari pemasaran adalah
memenuhi permintaan pelanggan.
Riset Pasar adalah pengumpulan,
pencatatan dan analisis secara sistematis, atas informasi yang berkaitan dengan
pemasaran dan jasa. Riset pasar dapat
membuat keputusan pemasaran yang lebih baik. Riset pasar dapat membantu :
1. Menemukan pasar yang menguntungkan.
2. Memilih produk yang dapat dijual.
3. Menentukan perubahan dalam perilaku konsumen.
4. Meningkatkan teknik-teknik pemasaran yang lebih baik.
5. Merencanakan sasaran yang realistic.
Tiga aspek utama bagi riset pasar adalah :
1. Penelitian potensi pasar dan identifikasi pelanggan (pemakai) potensial.
2. Analisa seberapa besar perusahaan baru tersebut bisa memanfaatkan potensi pasar.
3. Penentuan peluang nyata pasar dan resiko-resiko melalui uji coba pasar.
Analisa Potensi Pasar
1. Menemukan pasar yang menguntungkan.
2. Memilih produk yang dapat dijual.
3. Menentukan perubahan dalam perilaku konsumen.
4. Meningkatkan teknik-teknik pemasaran yang lebih baik.
5. Merencanakan sasaran yang realistic.
Tiga aspek utama bagi riset pasar adalah :
1. Penelitian potensi pasar dan identifikasi pelanggan (pemakai) potensial.
2. Analisa seberapa besar perusahaan baru tersebut bisa memanfaatkan potensi pasar.
3. Penentuan peluang nyata pasar dan resiko-resiko melalui uji coba pasar.
Analisa Potensi Pasar
Penentuan potensi pasar dari peluang
usaha yang baru direncanakan hendaknya dimulai dengan pengumpulan data-data
yang relevan mengenai potensi pembeli, motivasi pembeliannya, kebiasaan
pembeli, dan dampak perubahan dari karakteristik produk pada potensi pasar.
Penelitian mengenai potensi pasar bagi usaha baru mungkin melibatkan penilaian
subyektif dan pribadi; tidak selalu ilmiah.
Identifikasi Pasar Potensial
Identifikasi Pasar Potensial
Pasar potensi adalah ungkapan
mengenai peluang penjualan maksimum untuk produk atau jasa tertentu selama
periode waktu yang ditentukan (misal: 1 tahun)
Langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan mengestimasi potensi pasar adalah sbb :
1. Identifikasi pemakai akhir tertentu dari produk atau jasa
Langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah identifikasi pelanggan potensial.
2. Identifikasi segmen pasar pokok, yaitu, kategori pelanggan yang relatif homogeny
Langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan mengestimasi potensi pasar adalah sbb :
1. Identifikasi pemakai akhir tertentu dari produk atau jasa
Langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah identifikasi pelanggan potensial.
2. Identifikasi segmen pasar pokok, yaitu, kategori pelanggan yang relatif homogeny
Setelah pelanggan potensial dapat
ditetapkan, langkah kedua adalah mengklasifikasikan pelanggan pelanggan yang
dalam kategori homogen/masing masing mempunyai karakteristik yang sama.
Karakteristik tersebut meliputi lokasi pelanggan,
karakteristik demografi, saluran distribusi dimana mereka bisa dicapai dengan baik dan media periklanan yang paling responsif. Kategori pelanggan potensial sangat penting karena memungkinkan usaha baru untuk memilih segmen pasar dengan cara menyesuaikan kemampuan dari usaha tersebut terhadap apa yang diperlukan untuk menarik dan mendapatkan loyalitas dari pelanggan atau konsumen.
3. Menemukan atau memperkirakan volume pembelian potensial dalam tiap-tiap segmen pasar dan volume total dari semua segmen
karakteristik demografi, saluran distribusi dimana mereka bisa dicapai dengan baik dan media periklanan yang paling responsif. Kategori pelanggan potensial sangat penting karena memungkinkan usaha baru untuk memilih segmen pasar dengan cara menyesuaikan kemampuan dari usaha tersebut terhadap apa yang diperlukan untuk menarik dan mendapatkan loyalitas dari pelanggan atau konsumen.
3. Menemukan atau memperkirakan volume pembelian potensial dalam tiap-tiap segmen pasar dan volume total dari semua segmen
Langkah ketiga ini terkait dengan
perkiraan konsumen potensial dari produk atau jasa baru oleh tiap-tiap segmen
pasar pada periode sekarang dan yang akan datang. Salah satu cara untuk
mendapatkan informasi ini adalah dengan memilih perwakilan untuk menguji pasar.
4. Sumber Informasi Pasar
4. Sumber Informasi Pasar
Informasi yang dimaksud adalah
informasi untuk mngevaluasi peluang pasar masa sekarang dan yang akan datang
dari usaha baru. Dua pendekatan untuk memperoleh data tentang informasi
tersebut adalah mengadakan penelitian secara spesifik yang dirancang untuk
mengumpulkan informasi yang dinamakan dengan data primer, dan menemukan
data-data relevan yang berasal dari lembaga seperti biro pusat stastistik,
kantor dinas, maupun biro penelitian yang disebut dengan data sekunder.
5.Uji Coba Pasar
5.Uji Coba Pasar
Uji coba pasar cenderung menjadi
teknik riset pamungkas untuk mengurangi resiko yang ada pada usaha baru dan
menilai keberhasilannya. Metode yang digunakan dalam uji coba pasar adalah
pameran perdagangan, menjual pada sejumlah konsumen terbatas, dan menggunakan
uji coba pasar dimana penerimaan calon pembeli bisa diamati dan dianalisis
lebih dekat. Uji coba pasar juga memberikan kemungkinan paluang dalam
pemasaran, distribusi dan pelayanan.
6. Studi Kelayakan Pasar
6. Studi Kelayakan Pasar
Walaupun studi kelayakan pasar bagi
usaha baru cenderung memakan waktu yang banyak dan merupakan tugas yang rumit,
tetapi bagi wirausaha baru perlu untuk melakukannya, dari pada terjun ke dalam
usaha baru tanpa persiapan terlebih dahulu.
3.8 Analisa Kelayakan Finansial
Adalah landasan untuk menentukan
sumber daya finansial yang diperlukan untuk tingkat kegiatan tertentu dan laba
yang bisa diharapkan. Kebutuhan finansial dan pengembalian bisa berbeda
tergantung pada pemilihan alternatif yang ada bagi sebagian besar usaha yang
baru. Contoh, komponin produk baru
mungkin perlu di buat dalam ruangan, yang mana hal ini memerlukan investasi
pada mesin produksi dan bangunan. Sebaliknya, pembuatan produk baru bisa
disubkontrakkan pensuplai di luar. Disini pada dasarnya perusahaan sebagai
penyimpan dan operasi pemasaran bisa dilakukan dengan investasi kecil dalam
asset tetap. Pada kasus ini marjin laba pada perusahaan sangat kecil akan
tetapi pengembalian modal yang di investasikan bisa lebih tinggi dibandingkan
kasus operasi terintegrasi penuh
Langkah-langkah dalam analisa kelayakan finansial :
a. Analisa semua kewajiban finansial dan kebutuhan pengeluaran secara mendetail
b. Proyeksi sumber daya finansial yang tersedia dan dana-dana yang akan dihasilkan dalam operasi perusahaan
c. Penting untuk menentukan secara sistematis aliran masuk, aliran keluar operasional yang diantisipasi dan aliran kas netto untuk periode waktu tertentu
d. Apakah ia akan menghasilkan pengembalian pada modal yang diinvestasikan yang
Langkah-langkah dalam analisa kelayakan finansial :
a. Analisa semua kewajiban finansial dan kebutuhan pengeluaran secara mendetail
b. Proyeksi sumber daya finansial yang tersedia dan dana-dana yang akan dihasilkan dalam operasi perusahaan
c. Penting untuk menentukan secara sistematis aliran masuk, aliran keluar operasional yang diantisipasi dan aliran kas netto untuk periode waktu tertentu
d. Apakah ia akan menghasilkan pengembalian pada modal yang diinvestasikan yang
memuaskan.
3.9 Penilaian Kemampuan
Organisasional
Setiap bisnis usaha membutuhkan
orang-orang dengan berbagai jenis keterampilan dan bakat untuk bekerja sama
mencapai tujuan organisional. Hal yang perlu diperhatikan adalah jenis
keterampilan, jenis organisasi dan keterampilan yang dibutuhkan dalam penerapan
usaha baru yang efektif serta keterampilan dan bakat yang dibutuhkan jika usaha
baru tersebut mulai berhasil dan tumbuh. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam langkah ini, yaitu:
a. Penentuan kebutuhan personalia dan perencanaan struktur organisasi awal.
Langkah pertama dalam penentuan kebutuhan personalia adalah analisis kebutuhan tenaga kerja dan berbagai aktivitas yang perlu dilakukan. Langkah kedua adalah pengelompokkan aktivitas tersebut ke dalam seperangkat tugas yang bisa ditangani individu secara efektif. Langkah tiga adalah dari berbagai tugas dikategorikan untuk membentuk dasar dari struktur organisasi.
b. Perbandingan kebutuhan dan ketersediaan personalia.
Pada langkah ini perlu dilakukan membandingan personalia yang dibutuhkan dan orang-orang yang berkualitas yang tersedia bagi usaha baru.
a. Penentuan kebutuhan personalia dan perencanaan struktur organisasi awal.
Langkah pertama dalam penentuan kebutuhan personalia adalah analisis kebutuhan tenaga kerja dan berbagai aktivitas yang perlu dilakukan. Langkah kedua adalah pengelompokkan aktivitas tersebut ke dalam seperangkat tugas yang bisa ditangani individu secara efektif. Langkah tiga adalah dari berbagai tugas dikategorikan untuk membentuk dasar dari struktur organisasi.
b. Perbandingan kebutuhan dan ketersediaan personalia.
Pada langkah ini perlu dilakukan membandingan personalia yang dibutuhkan dan orang-orang yang berkualitas yang tersedia bagi usaha baru.
3.10 Analisa Persaingan
Praktis
semua bisnis usaha akan menghadapi persaingan. Perusahaan baru tidak akan
bertahan jika ia tidak memberikan dan mempertahankan keuntungan persaingan
sebagai produk yang bermutu tinggi, pelayanan yang lebih baik,waktu penyerahan
yang lebih singkat, atau harga yang relatif lebih rendah. jenis keuntungan
tersebut menyebabkan mengapa pelanggan membeli suatu jenis barang keperusahaan
tersebut.
banyak
perusahaan baru yang kurang memperhatikan pemamfaatan dan pengembangan produk
yang kompetitif. Usaha baru harus analisa tekanan persaingan dan tindakan yang
akan diambil oleh pesaing terhadap tekanan tersebut. Analisa ini hendaknya
dilakukan terpisah dengan analisa kelayakan pasar, walaupun masalah – masalah
yang dihadapi saling berhubungan. Setiap bisnis usaha umumnya cenderung
menghadapi dua jenis tekanan persaingan :
1. Persaingan langsung dari produk atau jasa yang identik dengan produk perusahaan itu pada pasar yang sama
2. Tekanan tidak langsung dari barang subtitusi
Pendekatan pragmatis untuk menganalisa tekanan persaingan dipusatkan pada tiga tugas
a. Identifikasi pesaing besar potensial
b. Identifikasi berbagai strategi dan taktik yang digunakan pesaing dan dampak potensialnya terhadap operasi ventura yang direncanakan
1. Persaingan langsung dari produk atau jasa yang identik dengan produk perusahaan itu pada pasar yang sama
2. Tekanan tidak langsung dari barang subtitusi
Pendekatan pragmatis untuk menganalisa tekanan persaingan dipusatkan pada tiga tugas
a. Identifikasi pesaing besar potensial
b. Identifikasi berbagai strategi dan taktik yang digunakan pesaing dan dampak potensialnya terhadap operasi ventura yang direncanakan
c. Identifikasi keuntungan
persaingan tertentu dari ventura yang direncanakan dan pengembangan strategi
yang didasarkan pada penekanan pada keuntungan tersebut.
STUDI
KASUS : Persaingan antara XL dan Telkomsel termasuk kedalam
persaingan merk, dimana didalamnya terjadi persaingan dalam penetapan harga,
feature yang ditawarkan dan yang palingkentara adalah pada persaingan iklan.
Berkali-kali dapat dilihat pada iklan-iklan kartu XL dankartu as/simpati
(Telkomsel) saling menjatuhkan dengan cara saling memurahkan tarifsendiri. Kini
persaingan 2 kartu yang sudah ternama ini kian meruncing dan langsung
taktanggung-tanggung menyindir satu sama lain secara vulgar. Bintang iklan yang
jadikontroversi itu adalah Sule, pelawak yang sekarang sedang naik daun.
Awalnya Sule adalahbintang iklan XL. Di XL, Sule bermain satu frame dengan
bintang cilik Baim dan Putri Titian. Di situ, Baim diminta oleh Om Sule untuk
mengatakan, “Om Sule ganteng”, tetapidengan kepolosan dan kejujuran (yang sudah
direkayasa oleh sutradara ) Baim berkata, “OmSule jelek”.Setelah itu, Sule
kemudian membujuk Baim untuk berkata lagi, “Om Suleganteng” tapi kali ini Baim
diberi es krim olehSule. Tetapi tetap saja Baim berkata, “Om Sulejelek”. XL
membuat sebuah slogan, “sejujur Baim, sejujur XL”. Iklan ini dibalas oleh
Telkomsel dengan meluncurkan iklan kartu AS. Awalnya, bintangiklannya bukan
Sule, tetapi pada iklan tersebut sudah membalas iklan XL tersebut
dengankata-katanya yang kurang lebih berbunyi seperti ini, “makanya, jangan mau
diboongin anakkecil..!!!” Tidak cukup di situ, kartu AS meluncurkan iklan baru
dengan bintang Sule. Di iklantersebut, Sule menyatakan kepada pers bahwa dia
sudah tobat. Sule sekarang memakai kartuAS yang katanya murahnya dari awal.
Sule juga berkata bahwa dia kapok dibohongi anakkecil sambil tertawa dengan
nada mengejek. Perang iklan antar operator sebenarnya sudah lama terjadi. Namun
pada perang iklanyang satu ini, tergolong parah. Biasanya, tidak ada bintang
iklan yang pindah ke produkkompetitor selama jangka waktu kurang dari 6 bulan.
Namun pada kasus ini, saat penayanganiklan XL masih diputar di Televisi, sudah
ada iklan lain yang “menjatuhkan” iklan laindengan menggunakan bintang iklan
yang sama.
BAB
IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Lakukan Evaluasi Usaha sebelum Usaha
berada dalam titik yang mengkhawatirkan, sedini mungkin evaluasi dapat
dilakukan maka ini merupakan tindakan mencegah dari kegagalan usaha.
Jadi
sebelum memulai usaha baru hal pertama yang harus dilakukan adalah menganalisa
usaha atau mengevaluasi tersebut apakah usaha tersebut layak untuk dilanjutkan
ketahap berikutnya atau tidak.Tingginya modal usaha menjadikan perlunya
dilakukan penelitian yang komprehensif dan sistematis yang nantinya akan
menentukan kelayakan dan kemampuan dalam memperoleh keuntungan dari usaha baru
tersebut dalam waktu yang lama.
4.2 Saran
Yang
perlu diperhatikan dalam evaluasi peluang usaha baru.
a. menentukan peluang usaha.
b. Formulasi peluang usaha.
c. Pendekatan menemukan peluangusaha.
d. Penetapan kelayakan usaha baru
e. Analisa kelayakan teknis
f. Penilaian peluang pasar
g. Analisa kelayakan finansial
h. Penilaian kemampuan organisasional
i. Analisa persaingan
DAFTAR
PUSTAKA